Jumat, 03 Agustus 2012


ANALISIS KADAR KALSIUM DAN FOSFOR PADA SUSU FERMENTASI KERING
Susu merupakan salah satu minuman menyehatkan yang sudah terkenal di seluruh  dunia. Indonesia sebagai salah satu negara yang memproduksi susu dalam jumlah besar. Susu sapi adalah bahan pangan yang baik bagi tubuh manusia untuk di konsumsi setiap hari. Produk-produk olahan susu yang sudah dikenal dalam industri pengolahan adalah susu pasteurisasi, susu skim, mentega, keju, susu kental, susu bubuk, yoghurt, dadih, kefir, es krim, karamel atau kembang gula susu, dodol susu, dan kerupuk susu (Abubakar, 1994).
Susu fermentasi merupakan salah satu produk olahan susu sapi segar yang mengalami perubahan biologis dan kimiawi oleh suatu bakteri. Bakteri pembuat susu fermentasi yaitu bakteri asam laktat yang mempunyai flavor khas, tekstur semi padat dan halus, kompak serta rasa asam yang segar (Rahayu dan Sudarmadji 1998). Secara alamiah umumya susu telah ditumbuhi oleh Lactobacillus dan Streptococcus,  dan pada suhu kamar akan cepat mengubah susu menjadi asam. Fermentasi asam secara spontan ini akan menggumpalkan susu dan mencegah proses pembusukan susu (Winarno dan Fernandez, 2007).
Susu merupakan sumber protein, mineral dan vitamin. Kalsium dan fosfor adalah salah satu mineral terpenting bagi tubuh manusia. Kalsium dan fosfor dalam tubuh manusia adalah mineral yang baik untuk proses tumbuh kembang. Kalsium dan fosfor merupakan bahan yang banyak terkandung dalam susu. Hampir semua tubuh manusia, 90% mengandung kalsium dan fosfor dalam bentuk cairan dan padatan seperti tulang dan gigi. Kalsium dan fosfor didistribusi lewat darah dan untuk disebarkan keseluruh tubuh.
Keberadaan kalsium dan fosfor dalam bahan pangan sangatlah penting untuk memenuhi kebutuhan mineral dalam tubuh. Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi atau sering disebut AKG, kecukupan kalsium dan fosfor dalam tubuh manusia sebesar 300 – 800 mg/ hari (kalsium) dan 200 -500 mg/hari (fosfor) untuk bayi, anak-anak, orang dewasa serta lanjut usia. Agar estimasi AKG dapat di perkirakan, dibutuhkan analisis kadar kalsium dan fosfor dalam suatu bahan pangan.
Penentuan kuantitatif mineral pada bahan pangan dan minuman seperti susu fermentasi kering dapat dilakukan dengan  metode spektrofotometri. Kadar kalsium dapat ditentukan dengan metode spektrofotometri Serapan Atom karena metode ini dapat menganalisa logam dalam  jumlah kecil. Sedangkan untuk penentuan kadar fosfor dapat digunakan  metode Spektrofotometri UV-VIS karena fosfor dapat membentuk kompleks berwarna kuning. Kedua metode ini merupakan salah satu sarana untuk menentukan suatu keberadaan mineral penting dalam susu agar dapat memenuhi gizi manusia dalam sehari-hari.


Abstrak


Maylindau Akbar Hidayatulloh.  Analisis Kadar Kalsium dan Fosfor pada Susu Fermentasi Kering.  Dibimbing oleh Rudi Heryanto, M.Si.
Penelitian dilakukan untuk menentukan efek perlakuan (konsentrasi starter dan metode tuning) terhadap kadar kalsium dan fosfor pada susu fermentasi kering. Nilai dari  penentuan konsentrasi starter laktis yaitu 0,5%, nilai kisaran (%) pada asam tertitrasi (0.112-0.190) dan nilai kisaran pH (4.28-4.99), total padatan (12.09%) pada metode tuning 25%, rerata kadar kalsium (0.229319 % b/b) atau (229.319 mg/ 100 g) dan rerata kadar fosfor sebesar (0.2185 % b/b) atau (218.5 mg/ 100 g). Efek perlakuan yang berbeda akan membuat kadar kalsium dan fosfor berbeda juga, namun harus memilih yang terbaik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk ini dapat dianggap sebagai makanan yang ideal bagi gizi manusia karena tingginya  kalsium dan fosfor.
Kata kunci: Analisis kadar kalsium dan fosfor; kalsium dan fosfor pada Susu; kadar kalsium dan fosfor pada Susu fermentasi kering


Abstract

Maylindau Akbar Hidayatulloh.  Analysis of Content Calcium and Phosphorus on Dried Fermented Milk. Taught by Rudi Heryanto, M.Si
The study was conducted to determine the effect of treatment (concentrations starter and tuning method) on levels of calcium and phosphorus in dried fermented milk. The value of determining the concentration of lactic starter 0.5%, the range values (%) of titratable acidity (0.112-0.190) and the range of pH values (4.28-4.99), total solids (12:09%) at 25% tuning method, average concentrations of calcium (0.229319% w/ w) or (229 319 mg / 100 g) and average concentrations of phosphorus (0.2185% w/ w) or (218.5 mg / 100 g). The effect of different treatments will create different levels of calcium and phosphorus as well, but must choose the best. The study showed that this product can be considered an ideal food for human nutrition due to its high level of calcium and phosphorus.
Keyword: Analysis of Content calcium and phosphorus; Calcium and phosphorus on milk; Calcium and phosphorus on dried fermented milk


085710-939394

Healt for green

 Teh daun jati belanda dg nama lain Guazuma ulmifolia Lamk, var. Tomentosa Schum
Daun adalah bagian tanaman yang sering dimanfaatkan menjadi ramuan. Satu di antaranya adalah Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk, var. Tomentosa Schum). Khasiat herba inl telah teruji, seperti soal kemampuannya mengatasi masalah berat badan, hingga mengontrol laju kolesterol.
Sejak zaman dulu, masyarakat Indonesia terutama yang tinggal di Pulau Jawa telah mengenal dan memakai air rebusan daun jati belanda berkhasiat sebagai obat pelangsing tubuh yang dalam bahasa jawa biasa disebut galian singset dan menurunkan kadar lemak tubuh. Buah atau daun jati belanda membantu pengobatan diare, batuk, dan nyeri perut. Bijinya dapat digunakan sebagai obat sakit perut, obat mencret dan kembung serta buahnya dapat digunakan sebagai obat batuk. Selain itu, dekok kulit batang dapat digunakan sebagai obat malaria, diare dan sifilis. Kulit batang Jati belanda membantu pengobatan diaforetik, bengkak kaki, Jati belanda juga dapat digunakan untuk mengobati influenza (flu), pilek, disentri, luka dan patah tulang. Ekstrak dari daunnya dapat menekan pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, Shigella dysenteria, dan Bacillus subtilis secara in vitro.
Daun, buah, biji, dan kulit kayu bagian dalam merupakan bagian tanaman yang bisa dipergunakan sebagai obat. Secara umum, zat utama yang terkandung dari seluruh bagian tanaman adalah tanin dan musilago. Kandungan lainnya yaitu resin, flavonoid, karotenoid, asam fenolat, zat pahit, karbohidrat, kafein, terpen, juga senyawa – senyawa lain seperti sterol, beta-sitosterol, friedelin-3-alfa-asetat, friedelin -3-beta-ol,alkoloida serta karbohidrat dan minyak lemak.
Tanin yang banyak terkandung di bagian daun, mampu mengurangi penyerapan makanan dengan cara mengendapkan mukosa protein yang ada dalam permukaan usus. Sementara itu, musilago yang berbentuk lendir bersifat sebagai pelicin. Dengan adanya musilago, absorbsi usus terhadap makanan dapat dikurangi. Hal ini yang yang menjadi alasan banyaknya daun jati belanda yang dimanfaatkan sebagai obat susut perut dan pelangsing. Dalam perkembangannya, daun jati belanda juga banyak dimanfaatkan untuk mengatasi penyakit kolesterol dan rematik gout.
Tak hanya sampai di situ, dewasa ini daun jati Belanda juga dapat digunakan sebagai obat elephantiasis atau penyakit kaki gajah. Gejala khas yang timbul dari penyakit ini adalah adanya pembengkakan yang sangat besar pada jaringan – jaringan pengikat dan pembuluh getah bening yang. Penyakit ini disebabkan oleh aktivitas sejenis cacing yang menyumbat aliran getah bening.
Contoh pemanfaatan untuk mencegah dan mengatasi penyakit :
  • KEGEMUKAN:
    Daun jati belanda 7 helai; Daun tempuyung 7 helai; Serbuk majakan sedikit; Air 115 ml, Direbus atau diseduh, Diminum 1 kali sehari 100 ml; diulang selama 30 hari.
  • PERUT KEMBUNG:
    Buah jati belanda ( serbuk) 2 sendok teh; Air mendidih 100 ml; Minyak adas ( bila perlu) 1 tetes, Diseduh, Diminum 2 kali sehari; pagi; sore; tiap kali diminum 100 ml; diulang selama 7 hari.
  • PELURUH KOLESTEROL
    Peluruh Kolesterol, ambil beberapa lembar daun jati belanda kering kemudian seduh dengan air panas secukupnya seperti membuat teh. Saring sebelum diminum Agar tidak hambar tambahkan 1 sendok madu atau gula batu.
  • PEREDA DIARE
    Pereda Diare, Daun jati belanda kering di giling dan di jadikan serbuk ambil 20gr serbuk ini dan seduh dengan air panas. kemudian saring dan minum 2x sehari. Jika suka, bisa di campur kencur dan madu secukupnya, tetapi untuk di perhatikan : Orang yang bermasalah dengan Ginjal sebaiknya menghindarai ramuan ini
  • PELANGSING
    Pelangsing, ambil 7 lembar daun jati belanda segar lalu cuci bersih tambahkan sepotong rimpang bangle, temulawak atau kunyit putih. Rebus dengan1, 5 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin saring dan minum, saat meramunya harus bersamaan dengan temulawak atau kunyit putih guna mengurangi efek iritasi lambung. Selama mengkonsumsi ramuan ini teteplah minum banyak air putih.
  • Atau, daun yang sudah kering digiling sampai menjadi serbuk. Serbuk diambil kira – kira sebanyak 20 gram serbuk, kemudian seduh dengan air panas, disaring, dan air saringannya diminum sehari 2 kali. Selain itu, untuk menambah efek farmakologi dari ramuan ini, bisa juga dengan cara menambahkan rimpang bangle atau panglai (bahasa Sunda). 
    Secara kimia (ilmiah)
    Merupakan tanaman obat yang berfungsi menguruskan badan atau menurunkan berat badan. Jati Belanda (Guazumaulmifolia Lamk atau G. tomentosa Kunth.Sun) berasal dari Amerika yang beriklim tropis dan tumbuh di dataran rendah, di Pulau jawa tumbuhan ini tumbuh liar. Nama lain jati belanda adalah jati londo, jati sabrang,  dalam bahasa asing; guasima (Mexico), bastard cedar (Inggris). Jati belanda biasanya ditanam sebagai pohon peneduh, tanaman pekarangan atau tumbuhan yang liar
    Jati belanda merupakan pohon yang berbatang keras bercabang, berkayu bulat dengan permukaan batang yang kasar, dan berwarna coklat kehijauan. Daunnya berbentuk bulat telur berwarna hijau dengan pinggiran bergerigi, permukaan kasar, ujung rucing, pangkal berlekuk, pertulangan menyirip berseling, dan berukuran panjang 10-16 cm serta lebar 3-6 cm. Bunganya berwarna kuning, berbau wangi serta memiliki titik merah di bagian tengah, berbentuk mayang dan muncul di ketiak daun. Buah dari tanaman ini berbentuk bulat, keras, memiliki lima ruang, permukaan tidak rata berwarna hijau ketika muda dan berubah menjadi cokelat kehitaman setelah tua.

    KANDUNGAN KIMIA:
    Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah diketahui, antara lain :
    Kulit                            : asam, dammar, zat samak,
    Daun, buah, biji           : zat pahit, glikose, lemak, triterpen, sterol, alkaloid, flavonoid, tannin,
    karbohidrat  dan saponin
    EFEK FARMAKOLOGIS :
    Dalam berbagai literatur, manfaat tanaman jati belanda dalam bentuk tunggal antara lain:
    Biji                  : menghentikan diare, pelangsing, obat penyembelit, perut kembung, sesak, sakit  perut.
    Kulit dalam     : astringen, diaforetik, serta elephantiasis (kaki gajah).
    Buah                : untuk obat batuk, diare, sebagai sedapan, melarutkan lendir/obat batuk berdahak, perut kembung.
    Daun               : pelangsing tubuh.
    Kulit batang    : tonikum, obat penyakit lepra dan herpes.


    Merupakan tanaman obat yang berfungsi menguruskan badan atau menurunkan berat badan. Jati Belanda (Guazumaulmifolia Lamk atau G. tomentosa Kunth.Sun) berasal dari Amerika yang beriklim tropis dan tumbuh di dataran rendah, di Pulau jawa tumbuhan ini tumbuh liar. Nama lain jati belanda adalah jati londo, jati sabrang,  dalam bahasa asing; guasima (Mexico), bastard cedar (Inggris). Jati belanda biasanya ditanam sebagai pohon peneduh, tanaman pekarangan atau tumbuhan yang liar
    Jati belanda merupakan pohon yang berbatang keras bercabang, berkayu bulat dengan permukaan batang yang kasar, dan berwarna coklat kehijauan. Daunnya berbentuk bulat telur berwarna hijau dengan pinggiran bergerigi, permukaan kasar, ujung rucing, pangkal berlekuk, pertulangan menyirip berseling, dan berukuran panjang 10-16 cm serta lebar 3-6 cm. Bunganya berwarna kuning, berbau wangi serta memiliki titik merah di bagian tengah, berbentuk mayang dan muncul di ketiak daun. Buah dari tanaman ini berbentuk bulat, keras, memiliki lima ruang, permukaan tidak rata berwarna hijau ketika muda dan berubah menjadi cokelat kehitaman setelah tua.

    KANDUNGAN KIMIA:
    Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah diketahui, antara lain :
    Kulit                            : asam, dammar, zat samak,
    Daun, buah, biji           : zat pahit, glikose, lemak, triterpen, sterol, alkaloid, flavonoid, tannin,
    karbohidrat  dan saponin
    EFEK FARMAKOLOGIS :
    Dalam berbagai literatur, manfaat tanaman jati belanda dalam bentuk tunggal antara lain:
    Biji                  : menghentikan diare, pelangsing, obat penyembelit, perut kembung, sesak, sakit  perut.
    Kulit dalam     : astringen, diaforetik, serta elephantiasis (kaki gajah).
    Buah                : untuk obat batuk, diare, sebagai sedapan, melarutkan lendir/obat batuk berdahak, perut kembung.
    Daun               : pelangsing tubuh.
    Kulit batang    : tonikum, obat penyakit lepra dan herpes.